Kominfo: Pemikiran Kritis da Menjadi Pencegahan Penyebaran Hoaks di Media Sosial

Kominfo: Pemikiran Kritis da Menjadi Pencegahan Penyebaran Hoaks di Media Sosial

Wartawan ramlihamdani.id, Fahdi Fahlevi

ramlihamdani.id, JAKARTA – Koordinator Bidang Program dan Aptika RTIK Provinsi Bali I Gusti Ngurah Wikranata Arsa Mengatakan pengguna media digital harus memiliki pemikiran kritis dalam menyeleksi informasi.

I Gusti Ngurah mampu menemukan konten yang tepat untuk mendapatkan fakta yang Anda butuhkan. media sosial.

“Itu ada beberapa alatnya. Kalau ada berita menggunakan fitur cek fakta yang tersedia,” I Gusti Ngurah melalui keterangan tertulis, Selasa (28/6/2022).

Saya membagikan salinan website I Gusti Ngurah Makin Cakap Digital bertema “Cegah Penyebaran Hoaks dengan Berpikir Kritis”.

Selain itu, perangkat digital juga dapat digunakan untuk menghindari seberan siber.

Baca juga: AMSI Cari Solusi Temukan Model Baru Business Business Digital Agar Survive di Tengah Gemburan Medsos

“Media digital yang optimal dapat digunakan untuk melindungi keamanan dan keamanan siber,” kata Gusti Ngurah.

Selain itu, Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Mataram Hartin Nur Khusnia mengatakan dunia maya adalah dunia nyata yang pindah ke dalam perangkat.

Sehingga etika-etika di dalam kehidupan nyata juga harus diterapkan saat berselancar di dunia maya.

Dalam bermedia digital ada norma, sopan santun harus saling menghargai antara pengguna satu dengan pengguna lainnya di dunia digital.

“Bahkan jika kita menggunakan media digital, kita dapat memiliki banyak umpan balik negatif di platform digital, serta banyak latar belakang yang berlaku untuk data kita,” kata Hartin.

Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Nusa Cendana Dr. Yermia Djefri Manafe menggunakan nilai-nilai Pancasila untuk berhubungan dengan media digital.

Toleransi dan saling menghargai satu sama lain dalam nilai-nilai Pancasila mampu menciptakan budaya bermedia digital dengan baik.

“The digital world is the world we live in. Mari kita mengisinya sebagai ruang yang berbudaya yang penuh dengan muatan nilai pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai gambaran bahwa kita adalah Indonesia,” ucap dYermia.

Nilai demokratis pada Pancasila, kepemimpinan, memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk berekspresi dan berpendapat tapi ada batasan dan konsekuensi huknya.

Sumber Artikel: https://www.tribunnews.com/nasional/2022/06/28/kominfo-pemikiran-kritis-dapat-menjadi-pencegahan-penyebaran-hoaks-di-media-sosial

Tidak ada komentar :

Posting Komentar