Anjlok Harga Bitcoin Hingga 10,42 Personal Ethereum Menusul, Berikt Penyebabnya

Anjlok Harga Bitcoin Hingga 10,42 Personal Ethereum Menusul, Berikt Penyebabnya

ramlihamdani.id, JAKARTA – Perdagangan aset kripto pada Selasa (14/6/2022) masih les.

Situs Melansir CoinMarketCap pada Selasa (14/6) pukul 12.33 WIB, Cryptocurrency diperdagangkan di dunia, Bitcoin / BTC turun 10,42% menjadi US $ 23.007 dalam 24 jam terakhir. Selama 7 hari terakhir, BTC telah naik 22,61%.

Sementara, harga Ethereum (ETH) level US$1.219,35 atau 9,84% selama 24 jam. Selama 7 hari, omset ETH adalah 30,50%.

Trader Tokocrypto Afid Sugiono menggunakan teknologi sederhana untuk mengamankan yang memungkinkan Bitcoin untuk diperdagangkan, karena ini adalah volatilitas pasar bearish dengan volatilitas positif.

Baca juga: Harga Aset Kripto Ambruk, Harga Bitcoin Turun Hingga Terendah Dalam 18 Bulan

Akibatnya, BTC terjebak dalam fase bearish dan nilainya akan terus tertekan.

“Pelemahan BTC bukan dari aspek fundamentalnya, melainkan faktor eksternal terkait makroekonomi. Bitcoin dan aset kripto lainnya secara umum mengalami penurunan akibat efek domino dari pengumuman inflasi tahunan AS yang mencapai level tertinggi dalam 40 tahun terakhir,” Ujarid K.. , Selasa (14 /6).

Afid mengatakan, investor kaget karena puncak angka inflasi Amerika Serikat (AS) meningkat hingga menyentuh 8.6%. Akhirnya, investor akan panik dan menunggu dan melihat ke monitor The Fed.

“Kekhawatiran investor ternyata tak terletak di antisipasi langkah The Fed semata. Mereka juga cemas bahwa kebijakan moneter agresif The Fed bakal diikuti oleh bank sentral lain seantero dunia,” ucap Afid.

Faktanya, penting untuk diingat bahwa berinvestasi dalam modal atau cryptocurrency, real estat, dan real estat adalah bagian dari kewirausahaan kami yang sukses.

Baca juga: Update Hari Crypto Senin, Bitcoin Anjlok ke Rp 393 Juta

Menurut Afid, ketika melihat beberapa tahun sebelumnya, inflasi bisa tak berkorelasi langsung dengan kinerja pasar aset kripto.

“Kondisi kasus di masa lalu, laju inflasi bisa berdampak baik bagi permintaan dan harga Bitcoin mengingat statusnya sebagai aset penyimpan kekayaan), seperti layaknya emas,” ujar Afid.

Afid menjelaskan saat ini teori tersebut tidak akan berlaku lagi. Kondisinya sudah berbeda.

Pasar kripto sudah banyak dimasuki oleh institusi investor yang melihat dinamika makroekonomi sebagai indikasi untuk membuat keputusan di pasar. Lembaga investor yang saat ini beroperasi di pasar cryptocurrency, dapat menawarkan banyak peluang dalam portofolio mereka atau di pasar.

Baca juga: Pendapatan Tambang Harian Bitcoin Merosot ke Level Terendah di Mei

Jika Anda mencari pangsa pasar yang dapat Anda beli di pasar, maka kedua lembaga investor dapat menawarkan cryptocurrency terbaik.

Akibat krisis data ekonomi, Afid mengatakan, investor masih habis-habisan dalam mendesain pasar dan meskipun cryptocurrency telah meninggalkan garis bawahnya. Investor masih berpikir ragu-ragu untuk menjalankan strategi buy the dip. (Aris Nurjani / Khomarul Hidayat)

Sumber Artikel: https://www.tribunnews.com/new-economy/2022/06/14/harga-bitcoin-anjlok-hingga-1042-persen-ethereum-menyusul-berikt-penyebabnya

Tidak ada komentar :

Posting Komentar