Pakar Epidemiologi: Gelombang Keempat Covid-19 Lebih Sulit Dideteksi

Pakar Epidemiologi: Gelombang Keempat Covid-19 Lebih Sulit Dideteksi

Dilansir ramlihamdani.id, Aisyah Nursyamsi

ramlihamdani.id, JAKARTA – Epidemiologi Pakar Universitas Griffith Dicky Budiman menilai situasi pandemi di tanah air mengarah pada keempat keempat.

“Ini pertama kali saya bisa melakukan ini di Delta, atau di Alpha. Saya belum bisa melakukannya, saya belum bisa,” katanya kepada Tribunnews, Jumat (24/6/ 2022).

Di sisi lain, untuk melihat kasus, diperlukan kemampuan pengujian dan penelusuran. Sejauh ini kasus infeksi yang ada di masyarakat banyak. Dan tidak terdeteksi.

Sehingga pola puncak kasus infeksi tidak akan tinggi. Walau secara teoritis lebih banyak. Karena sub variab BA.4 dan BA.5 kemampuan tidak hanya menginfeksi orang yang sudah divaksinasi.

“Saya ingin menyampaikan pendapat saya sebenarnya, saya ingin menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga para korban dan keluarganya,” kata Dicky.

Sehingga menurut Dicky dibutuhkan dua kombinasi. Pertama, strategi pengujian aktif. Kedua masyarakatnya juga harus punya perilaku yang mau melakukan tes.

Baca juga: Epidemiolog Sebut Tren Kenaikan Kasus Covid-19 Tidak Bisa Dihindari

“Karena modalitas imunitas saat ini, khususnya Indonesia, mayoritas yang terinfeksi tidak bergejala. Tidak merasa membawa virus. Atau merasa penyakit flu saja. Itu yang membedakan,” kata Dicky lagi.

Baca juga: Tanggapan Presiden Jokowi, Menkes, dan Epidemiolog tentang Kenaikan Kasus Covid-19

Sehingga yang esensial diamati adalah indikator keparahan, penyakit, dan masuk rumah sakit.

Atau apakah Anda hanya tidak memperhatikan ketika Anda memberi tahu mereka sesuatu untuk dilakukan? Jika Dicky ditawari akun pengawasan genomik, silakan lakukan.

Sumber Artikel: https://www.tribunnews.com/kesehatan/2022/06/24/pakar-epidemiologi-gelombang-keempat-covid-19-lebih-sulit-dideteksi

Tidak ada komentar :

Posting Komentar