Harga dan Hegemoni: Two Perspectives Penaksiran Nilai Benda Filateli

Harga dan Hegemoni: Two Perspectives Penaksiran Nilai Benda Filateli

Oleh: Gilang Adittama *)

SEJAK awal kemunculannya, filateli selalu ramai dengan para pesohor sehingga muncul label ‘The King of Hobbies and The Hobby of Kings.

Mendengar kalimat ini, mungkin orang akan membuat beumpa asumsi seperti:

1) filateli adalah rajanya hobi sehingga harus merakyat dan bisa dilakukan oleh kalangan manapun

2) benda filateli itu harganya mahal sehingga hanya para raja yang mampu membeli.

Tiga dekade lalu, melihat usia sekolah memiliki album prangko, membaca berita filateli dari majalah khusus, untuk memberikan informasi tentang pecahnya rekor harga prangko di pelelangan merupakan fenomena sehari-hari.

Akan tetapi, hari ini kita dihadapkan pada alam yang sama sekali berbeda dengan naiknya pamor para ‘influencer’ dan dihargainya seorang figur terkenal.

Penting untuk dicatat bahwa perspektif lembaga pemasyarakatan yang terkait dengan masing-masing dari tiga perguruan tinggi, ternsuk prangko dan benda filateli lainnya.

Apakah sebuah benda filateli dinilai berharga karena kepemilikannya, ataukah murni karena kelangkaannya?

Dari obrolan singkat dengan seorang filatelis Senior Indonesia, Agus Wibawanto, membeli informasi tentang kepulangannya pada tahun 1991, sementara Ir Ryantori berbagi sepersepuluh koleksi favoritnya dengan Franklin D Roosevelt.

Tribunners adalah organisasi non-profit, non-partisan, non-partisan, non-partisan, non-partisan, non-partisan, non-partisan, non-partisan.


Sumber Artikel: https://www.tribunnews.com/tribunners/2022/06/28/harga-dan-hegemoni-dua-perspektif-penaksiran-nilai-benda-filateli

Tidak ada komentar :

Posting Komentar