Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
ramlihamdani.id, JAKARTA – Jakarta masih punya daya tarik sendiri dari perspektif ekonomi.
Meski jika kelak ibu kota negara pindah ke Nusantara bukan lagi Jakarta.
Acara ini diselenggarakan oleh Fajar B Hirawan Kepala Departemen Ekonomi The Center for Strategic and International Studi (CSIS).
Fajar mengatakan DKI Jakarta masih menjadi tiga besar sebagai wilayah yang sangat diminati oleh investor baik dari dalam maupun luar negeri.
Kegiatan penanaman modal yang dinikmati investor hingga saat ini untuk wilayah DKI Jakarta adalah sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi.
Baca juga: Kepala OIKN Bambang Susantono: Ibu Kota Nusantara Bakal Terapkan Energi Hijau
Sektor industri perumahan, industri industri, dan perkantoran.
“Kita tahu mengapa transportasi dan gudang, ya jelas karena memang di Jakarta kita punya pelabuhan yang cukup besar, dalam artian Pelabuhan Tanjung Priok. Itu salah satu lalu lintas komoditas yang terjadi di sana,” ujar Fajar dalam Rilis Survei CSIS Kanli Dial , Selasa (7 /6/2022).
Sampai triwulan pertama tahun 2022, DKI Jakarta masih jadi madu bagi lebah-lebah investor.
Kementerian Investasi / BKPM Relasi Investal Modal Asing (PMA) di DKI Jakarta mencapai 1.214,0 juta dolar AS.
Sedangkan Realisasi Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp22.942,1 juta.
Pun dari data BPS Provinsi DKI Jakarta, Faje Pendapatan Asli Daerah (PAD) data dari tahun ke tahun dan proporsi pajak daerah selalu di atas 80 persen.
“Terlepas Jakarta tetap jadi ibukota atu tidak nantinya, menurut saya Jakarta masih punya daya tarik bagi para pebisnis,” kata Faegas.
Sumber Artikel: https://www.tribunnews.com/metropolitan/2022/06/07/csis-jakarta-masih-akan-terus-jadi-daya-tarik-bagi-pebisnis-meski-kelak-bukan-ibu-kota-negara-lagi
Tidak ada komentar :
Posting Komentar