ramlihamdani.id, WASHINGTON – Bank Dunia telah mengumumkan bahwa mereka akan terus memberikan dukungan keuangan kepada ekonomi global, yang diharapkan akan selesai pada tahun 2022.
Perang Rusia-Ukraina, ancaman krisis pangan, serta risiko stagflasi membuat pertumbuhan ekonomi global 2022 diperkirakan berlangsung suram.
Stagflasi sendiri adalah istilah yang merujuk kondisi stagnasi ekonomi, salah satunya ditandai dengan gerakan-gerakan yang relatif tinggi, yang ditambah tingkat inflasi.
Fenomena ini belum pernah terjadi selama empat dekade belakangan ini.
Bank Dunia memperkirakan ekonomi global akan tumbuh sebesar 2,9 persen tahun ini.
Baca juga: Rusia Keluar dari Rapat Dewan Keamanan PBB, Dituduh Penyebab Memburuknya Krisis Pangan Global
Perkiraan itu anjlok dari tingkat pertumbuhan global sebanyak 5,7 persen pada 2021.
Kembali pada bulan Januari, indeks optimis triwulanan Bank Dunia adalah 4,1 persen.
“Bagi banyak negara, resesi akan sulit dihindari,” kata Presiden Bank Dunia David Malpass Pers terkait, Selasa (7/6/2022).
Untuk Indonesia, Bank Dunia diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonominya sebesar 5,1 persen pada tahun 2022. Menurut Kontan, diperkirakan akan tumbuh sebesar 0,1 poin persentase per minggu.
Negara-negara ekonomi berkembang dan pasar negara berkembang, secara kolektif, mencatat pertumbuhan 3,4 persen pengembalian 2022, menurun dari 6,6 persen pengembalian 2021.
Sumber Artikel: https://www.tribunnews.com/internasional/2022/06/09/bank-dunia-prediksi-perekonomian-global-2022-suram-akibat-perang-stagflasi-dan-krisis-pangan
Tidak ada komentar :
Posting Komentar