ramlihamdani.id, JAKARTA – Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana menyebut bahwa donasi yang masuk di rekening lembaga Aksi Cepat Tanggap BERTINDAK tidak langsung disalurkan.
PPATK saat ini menggunakan opsi untuk mengirim pesan.
“Sehingga tidak murni menghimpun dana kemudian (lalu) disalurkan kepada tujuan. “Sekali-sekali, saya ingin mengenal Anda lebih baik,” kata Ivan dalam jumpa pers di Kantor PPATKJakarta, Rabu (6/7/2022).
Ivan menjelaskan, penemuan juga dugaan BERTINDAK memakai uang donasi untuk tukang kayu bisnis perusahaan yang terafiliasi milik pemimpinnya.
Bahkan, diharapkan perusahaan akan memiliki analisis periode 2018-2019.
“Semua orang PPATK bahwa entitas yang kita lagi melihat ini berkaitan langsung dengan usaha yang berkaitan langsung dengan pendirinya, dimiliki langsung oleh para pendirinya. Jadi ada beberapa PT disitu. Dan para pendirinya termasuk orang yang terafiliasi karena menjadi salah satu pengurus,” kata Ivan.
Namun begitu, dia tidak merinci mengenai bisnis yang terafiliasi dengan pimpinan BERTINDAK.
Di sisi lain, PPATK tidak diterjemahkan menjadi bisnis yang menawarkan banyak bisnis.
Baca juga: Anwar Abbas Kritisi Izin Pengumpulan Uang ACT Dicabut, Kemensos: Bukan Organisasinya yang Dibekukan
“Ada melakukan transaksi oleh karena itu dilakukan secara masif terkait dengan entitas yang dimiliki oleh pengurus tadi. Jadi kita menduga ini merupakan melakukan transaksi yang dikelola dari bisnis ke bisnis. Jadi tidak murni menghimpun dana kemudian disalurkan tapi dikelola dulu dalam bisnis tertentu dan disitu tentunya ada pendapatan ada keuntungan, “jelasnya.
Ivan pun mencontohkan melakukan transaksi BERTINDAK coba masing-masing dengan Rp30 juta.
Sumber Artikel: https://www.tribunnews.com/nasional/2022/07/07/ppatk-act-kelola-uang-donasi-hingga-dapat-untung-dan-transaksi-rp30-miliar-masuk-rekening-pendiri
Tidak ada komentar :
Posting Komentar