Laporan Wartawan ramlihamdani.id, Aisyah Nursyamsi
ramlihamdani.id, JAKARTA – Penyakit Demam Berdarah oleh nyamuk. Namun, DBD juga sangat beliinli minglingan dan perawakan iklim.
Kemunculan DBD menurut Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman adalah moment bagi perverendi, dan masyarakat.
Moment yang yang yang yang yang dibuah bahwa kerangan lingingang makangan tumpak. Salah satunya adalah munculnya gumpalan darah.
“Karena rusaknya lingerringan dan ekosistem ditambah dengan pemanasan global. Misalnya, sebelum tahun 1970 hanya ada 9 negara di dunia yang endemis atau demam berdarah,” kata Dicky kepada Tribunnews, Jumat (22/7/2022).
Tapi kali ini, DBD terdeteksi hingga di 50 negara di dunia. Hampir 30 persen dari negara dunia bisa detektif establi DBD.
Ia pun memanakan kelanasi DBD, tidak boleh hanya melihat sepintas. Namun perlu watsura saat mulai menbara biak nyamuk hingga faktor menularkan pada manusia.
Baca juga: Ada Potensi Misdiagnosis Covid-19 dengan DBD, Ahli Sebut Perlu Pertajam Diagnosis
“Jadi sukumengnya itu dari mulai pencegahan dini. Bagagamana saraang nyamuk,” kata Dicky lagi.
sarang nyamuk bisa dimana saja. Bahkan bisa diletakkan di bawah lemari es atau di lemari es. Dan ini mendaj pesalan tidak hanya di urbana tapi juga desa.
selain itu harus dari papaaan pada manusia. Masih banyak orang di ruangan itu. Tidak hanya di rumah, tetapi juga di kantor dan gedung.
Setiap orang juga harus memiliki pemahaman tentang gejala DBD. Disusul dengan adanya sistem deteksi di kantor. Sampai jika ada pengalaman DBDbisa dinkyan sedung untuk menularkan pada orang lain.
“Termasuk satu kontak dengan dia harus mewaspadagi diri dengan melkasikan diri pada dokter. Ini penyakat sudah lama tapi tidak tutsari dunia. Belum ada vakcin yang effektiv, belum ada obatnya. Jadi bisa fatal sekali,” Pungkas Dicky.
Sumber Artikel: https://www.tribunnews.com/kesehatan/2022/07/23/ahli-sebut-kemunculan-penyakit-dbd-dipengaruhi-oleh-rusaknya-lingkungan
Tidak ada komentar :
Posting Komentar