Imbas Larangan Uni Eropa, Produksi Minyak Rusia Diprediksi Anjlok 18 Persen di 2023

Imbas Larangan Uni Eropa, Produksi Minyak Rusia Diprediksi Anjlok 18 Persen di 2023

Dilansir ramlihamdani.id, Namira Yunia Lestanti

ramlihamdani.id, MOSKOW – Embargo energi yang dilakukan Uni Eropa melalui jalur laut sebagai sanksi invasi di Ukraina, diperkirakan dapat membuat produksi minyak mentah Moskow hingga 18 persen pada 2023.

Data ini didasarkan pada informasi yang diberikan oleh Badan Penegakan Teknologi Informasi (EIA), yang diperkirakan akan tumbuh pada tahun 2023 di Rusia sebesar 18 persen dari 11,3 persen per hari dan 9,3 persen per meter persegi.

Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa importir tersebut telah mencantumkan negara-negra-negara pada UE, yang telah diimplikasikan dalam bahasa Rusia, dan bahwa ia belum mampu menghasilkan sejumlah besar produk impot yang tidak akan mampu untuk diproduksi. untuk bertahan hidup.

Baca juga: RUU Pelarangan Aset Digital sebagai Alat Pembayaran Diperkenalkan di Parlemen Rusia

“Ini adalah sumber informasi yang dikenai sanksi atau bahkan sanksi tentang produk yang ditawarkan Rusia,” kata EIA.

Adanya penurunan produksi ini, tentunya dapat mengejutkan perekonomian Moskow di tengah meningkatnya invasi Rusia ke Ukraina.

Sebelum UE memberlakukan larangan embargo energi, Rusia diketahui aktif memasok energi khususnya minyak mentah ke pasar Eropa melalui jaringan pipa bawah tanah dan kapal tanker, hingga total ekspornya mencapai 7 juta barel minyak mentah per hari.

Baca juga: Rusia, Ukraina, Turki dan PBB Rundingkan Masalah Pasokan Gandum, Ada 4 Rute Ekspor Gandum

Namun setelah UE menerapkan aturan tersebut, kini Rusia kehilangan pelanggan utamanya. Namun, untuk pertama kalinya dalam sejarah Wilayah Kerugian, Rusia mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan Asia.

Business Insider memperoleh total $ 50 juta dari tambang yang kedaluwarsa pada bulan April dan Mei atau 5 persen atau 9 dolar. Harga mangga ringan ini dari tarif Moskow bea keluar yang turun sekitar 10 persen dari $8,30 AS per barel pada bulan April menjadi $6,81 AS per barel pada bulan Mei.

Meskipun embargo Rusia diharapkan menjadi sumber pendapatan utama bagi pria dan wanita, diperkirakan biayanya sekitar $ 100 per AS per tahun, dengan hanya satu UE menabut di embargo.

Uni Eropa telah membantah tuduhan tersebut dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Jumat yang menyatakan “Tuduhan serupa dan tidak berdasar mengenai program nuklir Rusia telah dibuat lebih dari sekali.

Sumber Artikel: https://www.tribunnews.com/bisnis/2022/06/09/imbas-larangan-uni-eropa-produksi-minyak-rusia-diprediksi-anjlok-18-persen-di-2023

Tidak ada komentar :

Posting Komentar