Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
ramlihamdani.id, WASHINGTON – Semikonduktor eksportir global ke Russia telah anjlok hingga 90 persen sejak Amerika Serikat dan sekutunya menerapkan kontrol ekspor ke Rusia sebagai sanksi ekonomi atas invasi Rusia ke Ukraina.
Dilansir dari Reuters, Kamis (30/6/2022) Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo Mengatakan, kontrol yang ditempatkan pada seket kedirgantaraan Rusia, menekan kemampuannya untuk menghasilkan pendapatan dan mendukung penerbangan militer.
“Rusia adalah negara yang sangat penting, dan kami memiliki banyak potensi untuk pertumbuhan ekonomi, tetapi kami tidak ingin kehilangan harapan,” kata Raimondo.
Itu muncul setelah pemerintahan Biden menambahkan lima perusahaan Cina ke daftar hitam perdagangan karena diduga mendukung pangkalan industri militer dan pertahanan Rusia serta pernyataan kekuatannya untuk sanksi terhadap Moskow.
Amerika Serikat dengan bangga mengumumkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengundang anggota Federasi Rusia untuk bergabung dengan Federasi Rusia.
Sebagai tambahan, untuk mendukung AS sebelumnya mengatakan bahwa China secara umum mematuhi dan Washington telah berjanji untuk mematuhi serta menerapkan peraturan dengan ketat.
Baca juga: Jepang Siap Produksi Chip 2nm Canggih Mulai Tahun 2025
Selain itu, Raimondo juga menggunakan jangkar untuk “membeli” teknologi chip China dari SMIC jika mengetahui pasokan chip ke Rusia.
Baca juga: Jerman Siap Tanam Investasi Industri Semikonduktor untuk Atasi Kelangkaan Chip
Bagaimana jika SMIC atau perusahaan semikonduktor lain yang berbasis di China menemukan pasokan chip ke Rusia?
Raimondo menjawab, akan menutup perusahaan pembuat chip itu. Hal ini karena hampir setiap chip di dunia dan di China dibuat menggunakan peralatan dan perangkat lunak dari AS.
Sumber Artikel: https://www.tribunnews.com/techno/2022/06/30/ekspor-chip-ke-rusia-anjlok-90-persen-sejak-sanksi-pembatasan-oleh-as
Tidak ada komentar :
Posting Komentar