ramlihamdani.id, JAKARTA – Polusi udara di Jakarta menjadi perbincangan hangat beberapa waktu belakangan ini. Beberapa kali kota Jakarta menunjukkan kualitas udara yang buruk di dunia.
Dikutip dari stasiun luar angkasa IQ Air di Jakarta akan diluncurkan pada Sabtu (2/7). Indeks kualitas udara Jakarta berada pada angka 165 alias tidak sehat. Polutan utamanya adalah PM2.5.
Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Bondan Andriyanu saat dikonfirmasi Tribun, Sabtu (25/6/2022) lalu menyebut sumber polusi udara di Jakarta bukan hanya dari asap knalpot kendaraan bermotor saja dari pembakaran di ruang terbuka seperti PLTU batu bara, aero debu jalan dan kontruksi bangunan.
Beberapa sumber ini bisa dilihat datanya dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta yang dikunjungi pada tahun 2020 lalu.
Bondan memaparkan sumber polusi aerosol dari laut. Yang mana sebenarnya merupakan jenis PM 2,5 juga. Tapi bersumber dari satu polutan tertentu.
Ini dikaji dengan mengambil sampel, dibawa ke laboratorium dan kemungkinan dari mana.
Polusi udara juga dipengaruhi oleh arah angin. Selain itu, Jakarta juga memiliki banyak hal untuk ditawarkan. Jadi ada angin yang sampai ke Jakarta pada pagi hari dengan kecepatan yang lumayan tinggi.
Lalu pada sore hari akan kembali ke utara dengan kecepatan yang lebih rendah. Sehingga Jakarta secara umum pada bagian selatan lebih memiliki PM 2.5 yang lebih buruk dibandingkan dengan pusat dan utara.
Karena terjadi polutan di sana. Stadion Lubang Buaya dan Stadion Jagakarsa. Kedua juga mendapat dukungan PM 2,5 lebih buruk dibandingkan dengan stasiun lain.
“Kalau arah angin dari barat dan timur, kita punya PLTU di Bekasi paling dekat Kemudian di Suralaya, memang agak jauh tapi itu terburuk se-Asia Tenggara sebenarnya,” ungkap Bondan.
Sumber Artikel: https://www.tribunnews.com/metropolitan/2022/07/04/pemprov-dki-siapkan-sanksi-keras-dan-kontrol-ketat-ke-pelaku-pencemaran-udara-di-jakarta
Tidak ada komentar :
Posting Komentar