Wartawan ramlihamdani.id, Rina Ayu
ramlihamdani.id, JAKARTA – Dari 100.051 calon haji Asal Indonesia diperkirakan 35,81 persen dari total kategori risiko. lanjut usia (lansia).
“Ada kurang lebih 25.481 orang ini yang memiliki resiko tinggi dengan komorbiditas,” ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkesdr. Budi SylvanaMARS, dalam konferensi pers, Kamis (2/6/2022).
Untuk berhubung dengan kesehatan selamat melakukan ibadah haji, Kemenkes mempersiapkan teknologi yang dapat digunakan untuk menyatukan kondisi kesehatan para calon haji.
“Bentuknya tele jemaah, tele petugas, wrist band semacam jam tangan pintar yang akan digunakan oleh jemaah sangat berisiko tinggi, kondisi kesehatan jemaah akan dipantau oleh petugas melalui teknologi,” kata dr. Membuka.
Bagi calon haji yang memiliki penyakit jantung dan hipertensi akan diberikan gelang tangan.
“Kurang lebih ada 3 ribu semacam smartwatch, untuk tahun ini sebagai piloting, yang akan dipasangkan kepada jemaah paling risti yaitu jemaah yang memiliki penyakit jantung dan juga hipertensi yang akan kita sematkan smartwatch sehingga kondisi kesehatan mereka lebih terpantau oleh ”Jelas dr. Membuka.
Meski sampai saat ini Kemenkes belum menerima laporan terkait jemaah haji yang menggunakan kursi roda namun Kemenkes memastikan mempersiapkan fasilitas kursi roda bagi calon haji yang membutuhkan.
“Kita akan menyiapkan bagi jemaah yang membutuhkan kursi roda, jadi tidak khawatir bagi jemaah pemerintah akan menyiapkan kursi roda,” ucap Budi.
Kemenkes pun menerjunkan 776 petugas
yangddiri dari 304 orang Petugas Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) dan 472 orang Tenaga Kesehatan (TKH) dipersiapkan untuk membantu pelaksanaan ibadah haji.
“Untuk petugas kesehatan bervariasi, dari kuantitas ada pengurangan jumlah, namun dari sisi komposisi ada penambahan, saat ini 12 jenis spesialisasi yang kita turunkan,” imbuhnya.
Dua belas tenaga dokter spesialis yang terlibat pada musim haji tahun ini terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis paru, dokter spesialis syaraf, dokter spesialis bedah ortopedi, dokter spesialis bedah umum, dokter spesialis keskterran jiwa, dok, dokter spesialis emergensi medis, dokter spesialis kedokteran dan dokter spesialis mikrobiologi klinik.
Kemenkes juga telah menyediakan operasional Kantor Kesehatan Haji Indonesia yang berada di Mekah, Madinah dan Jeddah, selain itu juga membuka 296 titik layanan kesehatan selama pelaksanaan haji di Arab Saudi sebagai tempat layanan kesehatan yang dapat digunakan oleh jemaah haji Indonesia.
Baca juga: Setneg Dukung Soal Penambahan Anggaran Biaya Operasional Ibadah Haji Rp1,5 Triliun
Selain itu, ada 173 keberatan hati nurani dan 45 persen per kapita yang memiliki total 18 ton per kapita, kali ini seputar proses izin di Jeddah.
Seluruh jemaah haji Indonesia juga akan mendapatkan paket tas yang berisi masker kain, masker medis, oralit, cairan semprot wajah, plester, tisu basah, hand sanitizer, kantong kencing, yang merupakan perlengkapan pendukung selama melaksanakan ibadah di tanah suci.
Sumber Artikel: https://www.tribunnews.com/nasional/2022/06/03/deretan-fasilitas-kesehatan-yang-disiapkan-untuk-jemaah-haji-indonesia-di-arab-saudi
Tidak ada komentar :
Posting Komentar